Tidak Ada Kendaraan Antar Jemput Untuk Anak Sekolah

 dua orang anak sedang menunggu kendaraan untuk di tumpangi
BANGKABELITUNG -- Sejumlah murid SDN 13 Riausilip Kecamatan Riausilip, yang berasal dari Dusun Buhir Desa Berbura, tidak setiap hari diantar atau dijemput orangtuanya.
Kalau tidak diantar jemput oleh orang tuanya, mereka baik saat berangkat maupun pulang sekolah di SDN 13 Riausilip di Dusun Bernai Desa Berbura, harus menumpang kendaraan lain, apakah sepeda motor atau mobil.
Kendaraan apapun bisa dijadikan tumpangan, asal kendaraan itu mau berhenti dan membawanya, karena di jalur jalan raya itu tidak ada kendaraan khusus antar jemput anak sekolah.
Dani, murid SDN setempat menyebutkan, kadang kalau berangkat sekolah tidak diantar orang tua, karena orang tuanya pagi-pagi sudah berangkat kerja.
"Kami sudah biasa begini (nyetop motor atau mobil), biasalah (tidak takut terjadi apa-apa)," kata Deni saat menunggu kendaraan yang melintas di jalan raya tersebut, Jumat (16/9/2016).
Anak-anak baik laki-laki atau perempuan, saat menunggu kendaraan tumpangan, bukan di depan gerbang sekolah, tapi agak menjauh dari lingkungan SDN 13 Riausilip.
Namun, Deni bersama teman-teman yang satu sekolah dan berasal dari dusun yang sama, merasa bersyukur, selama ini tidak pernah menunggu sampai berjam-jam, karena banyak kendaraan yang melintas dan bersedia berhenti untuk ditumpanginya.
"Kalau dapat tumpangan, biasanya nggak pernah lewat dari jam 12 (siang)," ujar Deni.
Kepsek SDN 13 Riausilip Supardi mengakui apa yang dilakukan murid-muridnya selama ini.
"Ya bagaimana, mereka jarang diantar dan dijemput oleh orang tuanya, jadi terutama kalau mau pulang sekolah ya mereka nyetop kendaraan di jalan," ujar Supardi.
Dikatakan Supardi, dulu pernah ada rencana penempatan mobil antar jemput anak sekolah ini, tapi mobilnya tidak jadi dibawa masuk ke Berbura, mobil itu ditempatkan di desa lain.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment